Kekayaan seni dan budaya warisan luhur merupakan salah satu keindahan alam yang sangat sayang untuk dilewatkan. Di Desa Ngadiwono terdapat kesenian yang berlatarkan budaya Jawa yang masih terjaga dengan baik. Selayaknya desa wisata lainnya, di Desa Ngadiwono keseniannya secara intens sering dipertontonkan pada masyarakat. Masyarakat dan pemerintah setempat sangat mendukung lestarinya kesenian yang diajarkan pada anak cucu, contohnya yaitu:
No. Uraian Sumber Daya Sosial Budaya sebagai berikut
1. Seni Hadrah (1 Grup)
2. Baleganjur (3 Grup)
3. Jaranan (2 Grup)
4. Reog (2 Grup)
5. Pencak Silat (2 Grup)
Kesenian budaya di Desa Ngadiwono dipertontonkan pada warga sekitar untuk acara tertentu misalnya untuk upacara entas-entas dalam adat Hindu. Suku Tengger khususnya di daerah Desa Ngadiwono ini melakukan upacara entas-entas atau disebut juga ngaben ala jawa yang merupakan ritual untuk menghormati mendiang yang telah tiada. Kesenian reog dan jaranan atau bantengan akan dihelat sebelum upacara entas-entas dilaksanakan.
Dengan memiliki kesenian budaya sendiri warga Desa Ngadiwono tentu tak kehilangan nilai luhur yang dapat dijadikan warisan untuk masa mendatang. Tingginya minat masyarakat dalam menikmati indahnya seni dan budaya mendorong warga Desa Ngadiwono terus mengembangkan kesenian mengikuti arus zaman sehingga penikmat tidak bosan. Kesenian di Desa Ngadiwono tak hanya diikuti oleh para tetua, anak-anak juga mulai diajarkan untuk menjadi bagian dari kelompok kesenian sejak usia dini, misalnya belajar tari. Keindahan yang dapat dinikmati mata dari kesenian dan budaya di Desa Ngadiwono akan terus dijaga sebagai harta bernilai dari Indonesia tercinta.
Wahhh bagus banget budayanyaa kak
BalasHapus